Kegagalanku Untuk Yang Kesekian KaliNya

Kesekian kalinya kegagalanku dalam dunia kerja kian terulang kembali
www.bhaonks.eu.org
Senin 25 Desember 2023 - Gagal untuk kesekian kalinnya. Jadikan ini pelajaran dan biarkan karma yang membalasnya

Hmmm, mungkin ini yang dinamakan tertawa dalam sebuah kebohongan. Tapi hati dan jiwa sakit dan rapuh.

Sumpah serapah sudah berada di ujung lidah, tapi tidak pantas sekali rasanya bila itu harus aku ucapkan dengan secara lantang, rasanya percuma dan buang energy, semua terjadi teramat cepat, datang dan hilang begitu saja. Sehingga mimpi itu sulit untuk digapai.

Sampai kapan aku akan merasa menjadi orang dungu, jawabanNya ya sampai semua masalah ini dapat terselesaikan oleh diriku sendiri.

Hampir tidak percaya, aku mengalaminya kembali, ini sebuah ungkapan tertawa yang sesungguhnya ada rasa sedih paling dalam yang tidak bisa di ukur, seperti ketika kita memegang es yang terus menerus pasti akan menjadi panas, dan itulah tawaku sekarang, tiga kali berturut-turut tidak terasa dalam tawaku ini sampai mengeluarkan butiran air mata yang lama tidak jatuh dari kelopak penglihatan berangsur bersatu padu menunjukan siapa duluan yang akan terjatuh.

Sandaran di dunia ini sudah tidak ada lagi, selayaknya bocah anak kecil, ketika dia menangis dia akan lari kepelukan ibunya, ya seperti hari ini yang terjadi aku berlari dengan jiwa yang rapuh lalu becerita kepada ibu tentang apa yang terjadi terhadapku.

Ya aku datang ke rumah tinggal, seperti biasa aku bercerita tentang kejadian yang aku alami saat ini, dulu semasa hidupku masih kecil dulu, engkau selalu mendengarkan apapun yang aku ceritakan dari aku kecil sampai terakhir kalinya aku sakit dari kecelakaan sepeda motor, engkau masih setia mendengarkan kesedihan anakmu ini.

Dalam dunia kerja kini aku gagal lagi dan terulang kembali, aku datangi kamu dan aku juga melihatmu, kamu masih terlihat tegar melihat anakmu datang dengan jiwa yang rapuh.

Selayaknya manusia pada umumnya, aku berusaha mencoba lebih tegar, namun hati tetaplah hati, walaupun aku ini anak laki-laki tetaplah remuk dan hancur ketika pengharapan di ujung mata sirna terkhianati oleh sebuah sikap yang culas.

Kalimat “kalau rejeki tidak akan pergi kemana” ini menjadi sebuah kunci dan aku sudah tidak percaya lagi dengan apa semua itu?, bagiku sekarang itu hanya sebuah ungkapan keputusasaan saja.

Aku hampir tidak percaya, yang aku kira dia orang yang jujur, dan bertanggung jawab dengan pekerjaan tapi ternyata salah. yang aku kira dia obat ternyata racun, ya itulah aku dengan ketidakberuntunganku dan kegagalanku, aku rasa cukup, biarkanlah karma yang bekerja dan membalasanya.

Baca juga
Gabung dalam percakapan

Posting Komentar

Iklan Parallax